Selasa, 29 Desember 2009

My Sex Stories with Deasy

My Sex Stories with Deasy

Awal cerita dimana aku mengenal berhubungan sex dengan wanita waktu SMA.Aku sekolah di tempat dimana kebanyakan teman-temanku adalah warga keturunan Tionghoa.Diantara mereka rata-rata kebanyakan berkulit putih dan wanitanya sangat membuat laki-laki bergairah.Tapi ada diantara satu dari cewek-cewek sekolahku yang kata teman-temanku naksir sama aku.Badannya sih memang tidak seperti teman ceweknya yang lain.Bisa kubilang anaknya kecil..tapi memang dia mempunyai ukuran dada yang lumayan besar dan pantat yang montok kata teman-temanku.

Deasy mengira aku seorang cowok keturunan juga,karena aku memang mempunyai warna kulit putih dan mataku memang agak-agak sipit.Aku seorang pribumi asli dan mempunyai body yang biasa-biasa aja.Tinggiku cuma 165cm dan berat 55kg.Kurus memang tapi aku mempunyai dada dan lengan yang agak besar karena aku memang setiap pagi selalu kusempatkan untuk push-up dan hobyku memang berenang serta aku juga termasuk team inti basket di sekolah.

Berawal dari acara tahunan sekolah untuk pengurus OSIS dan aku juga masuk kesalah satu pengurusnya..Deasy pun juga ikut dalam kepengurusan tersebut.Ada satu malam dimana kita melakukan Ospek untuk anak-anak pengurus Junior.Pada tengah malam kita terbagi menjadi beberapa pos penjagaan untuk melakukan uji nyali bagi junior tersebut.Dan mungkin memang kebetulan hokiku bersama Deasy dalam satu group yang kebetulan juga memang hanya berdua.Aku tahu dari teman lain memang di set agar Deasy bisa lebih dekat denganku..Anjrit kubilang.Tapi ya sudahlah karena ini sudah disetujui oleh Pembimbing OSIS.
“Yuk Des..kita ke tempat pos jaga kita”kataku pada Deasy.Dengan malu-malu manja dia menggandeng lenganku.”Ih gila juga ni cewek,agresif amat..”pikirku.Tempat dimana kita melakukan Ospek adalah di lapangan dengan kebun-kebun jagung di pinggirnya.
Malam itu kita memang dipaksa untuk tidak tidur sampai pagi karena acara dimulai tengah malam.Jarak dari satu pos ke pos yang lain sekitar 500mtr melalui kebun-kebun jagung dengan jarak tempuh agak lama karena tanpa penerangan dan pos dirahasiakan.Sudah terlewat 5 group yang sampai pos aku dan Deasy jaga dari 6 group yang ada.”Tinggal satu lagi ya Don..yang datang ke tempat kita”,kata Deasy tiba-tiba.He..eh,gak lama lagi,tapi kita kan tetap harus jaga disini karena nunggu semua rombongan itu balik lagi ke pos utama”kataku.”Ngapain dong kita sambil nunggu mereka balik…”tanya Deasy lagi.Dasar aku memang punya mulut yang sembarangan aku jawab aja semauku…”Ngentot kali yee..,”kataku sambil nyengir.Mungkin dengar jawabanku yang suka-suka Deasy tertawa lirih sambil mencubit dadaku…”Iya kali ya..”.Deg…jantungku berdebar hebat..karena memang mulutku agak berani..tapi jujur untuk melakukan hubungan itu belum pernah sama sekali.Giliran aku yang panas dingin menanti apa yang akan terjadi.Deasy merapat ke badanku sambil berkata”Kamu tahu kan Don..dari teman kita kalo aku suka sama kamu…”katanya.”Iya sih..trus,”jawabku.”Aku pingin gunakan malam ini berdua meskipun aku tahu kamu tidak akan menjadi pacar aku dan kamu lebih memilih Windy..tapi gak ada salahnya kan,”tanya Deasy lagi.Aku terbawa suasana malam itu yang benar-benar gelap dan sepi apalagi Deasy tau-tau sudah menempelkan dadanya di lenganku…Tuing..burung ku langsung tegak maklum baru kali ini ditempat sepi dapat tetek lagi.”Emang kamu gak takut Des..berhubungan tanpa status yang jelas”tanyaku.Dia bercerita bahwa perawannya sudah hilang saat dia SMP dan bukan karena berhubungan tetapi karena dia pernah jatuh dan selaputnya robek terkena bagian dari sepeda atau apalah aku gak gitu jelas.Selain itu gara-gara dia sering melihat kakaknya nonton bokep dia pun curi-curi kesempatan untuk nonton juga dan masturbasi dengan jari-jarinya.”Sreett..suara resletingku terbuka dan tangan Desy sudah masuk kedalam celanaku”.Dan bibirnya sudah menutup bibirku hingga aku gelagepan…Tiba-tiba ada suara langkah orang dan Deasy pun melepaskan pagutan di bibirku dan pura-pura duduk seperti kita ngobrol biasa.Ternyata Pak Herman pembimbingku yang lewat di pos kami..”Kok diem-dieman kaya lagi berantem,”katanya iya Pak agak ngantuk dikit ni kita..”Oke semua kan disini..”tanya Pak Herman.”Sip pak jawab Deasy.”Oh..iya group terakhir tidak jadi jalan karena ada anggotanya yang bener-bener gak berani jalan sendiri…berarti nunggu semua group balik ke pos utama 2 jam lagi ya..,”kata Pak Herman sambil jalan melewati posku dan Deasy.Kaget juga aku tahu-tahu ada pak Herman lewat sampai aku gak bisa menjawab pertanyaan Pak Herman hingga Deasy yang menjawabnya.Dan inipun lebih mengagetkan aku…ada rasa hangat di kontolku,ternyata muka Deasy sudah nyerodok di barangku yang tadi resleting belum sempat tertutup.Rasa geli dan nikmat mulai menjalari seluruh ototku..Des..ohh…dan kontolku langsung tegang lagi.Dihisap-hisapnya kepala botak diselangkangannku dan bijiku pun dimainkan oleh dia.Karena baru pertama kali aku hanya bisa menikmati permainan Deasy hingga aku lupa aku juga punya mainan yang harus aku mainkan juga.Deasy pun selesai dengan foreplay nya dan dia duduk di pangkuanku sambil berhadap-hadapan.”Don..buka semua celanamu ya say…,”pintanya.Mau gak mau aku sambil bersusah payah membuka celana ku karena Deasy duduk di atas pangkuanku.Tanpa kusadari baju atas Deasy sudah terbuka tanpa mengenakan jaket dan baju..dan”Astaga..kamu gak pake BH Des…,”tanyaku.”Memang aku sudah membayangkan hal ini akan terjadi Don..jadi dari awal aku sudah tidak memakainya”.Terlihatlah dada yang montok dan puting yang tidak begitu jelas warnanya karena memang sangat gelap saat itu.Aku pun sudah tidak tahan lagi dengan dada Deasy yang gede..yang mungkin aku hanya bisa membayangkan dari dulu.Kukulum puting Deasy dan menjilatinya serta kuremas-remas bukit indahnya…”Ohh..ddoonn..shh..mmff…ennak dhhoonn….,”rintihnya.”Enak banget ternyata darippadaaa…massturbbb….aahhhh…Langsung aku balikkan tubuh indah Deasy dengan beralaskan tikar tempat kita duduk-duduk tadi.

Kucoba juga untuk menikmati rasanya memek milik Deasy seperti yang hanya bisa aku lihat lehat bokep.Kutarik celana dalamnya karena Deasy hanya mengenakan rok pendek sekolah.Jembutnya yang masih tertata rapi dan halus karena usia memang masih belia.Kuarahkan kepala ku keselangkangannya..dan kucari dimana belahan daging surganya.Kujilat garis tengah memek Deasy..Ahh…Don…terr..russhh..jarinya langsung menyibakkan dua daging yang terbelah..dan sudah mulai kurasakan langsung di lidahku cairan dari memek cewek ini.Ihh…mmmph…ennak banget don…Dan dengan tiba-tiba dia bangun dan gantian dia yang berada diatasku sambil mendorong badanku agar terlentang..Celanaku yang hanya terbuka sedikit akhirnya dilepas semua oleh Deasy dan kita berdua sudah tidak mengenakan baju sama sekali.Deasy mulai mengulum kontolku lagi dan mengocoknya..Oohh..nikmat banget rasanya.Mataku terpejam sambil menikmati sensasi tersebut…Dan lagi-lagi Deasy sudah duduk di atas sambil memasukkan kontolku ke sarangnya…Donn…hhh..ggaakk kuaatt…lagi..say…Dan..ahhh…akupun ..merasakan nikmatnya barang milik Deasy..Ohh…ennakk..ssaayy…sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dia menari-nari diatasku..akupun tidak kuat untuk tidak memeras dadanya yang bergoyang-goyang..oouuhh…sedhoot..putinghnnya ddoonn…ohh..ohh..mmphh..aku kell..lluarr don…Cairan hangat milik desi pun menghangatkan batang milikku..
Karena aku belum keluar gantian aku membalikkan posisi Deassy dibawahku…SShh..Des…basah banget punyamu Des…sambil menggenjot kudengar suara air kecipak di memek Deasy..Donn..akku..naek lagi..ohh…ssshh..mmpphh…terus say..aku mau keluar lagi nih…Karena ini pertama kali perjakaku hilang sama Deasy..batangku sudah berdenyut-denyut ingin mengeluarkan air kenikmatan…oohh..dess..aakk..mauu kell..lluar jg sayannngghh…kupercepat sodokanku..sama doonn..aku juga…karena saking nikmatnya kami berdua hampir berteriak..dan…oooohhhh..ssshh..mmpphhh kami berdua melenguh…Dan akupun juga kelupaan untuk mencabut batangku dari kemaluan Deasy..tapi bodo ah..enak banget rasanya sambil mencium bibirnya.
“Des…aku keluar di dalam,”kataku pada Deasy..Gak pa-pa ko lagi gak subur kata Deasy..
Itulah awal pertama aku bercinta dengan wanita dan perjakaku hilang di kebun jagung.Hari-hari berlalu aku masih curi-curi untuk mengulangi kehangatan tersebut bersama Chinnese girl ku..Where are you now Des…
Next stories kisahku dengan gadis Baliku..

Pengirim:
Dony
dony.dhon@gmail.com

Togeg….

Togeg….

Di cerita awal kisahku dengan Deasy sudah berakhir dan sampai sekarang akupun kehilangan kontak dengan dia.Kisahku yang lain ketika aku sudah lulus SMA dan meneruskan kuliah di Yk di sebuah perguruan Swasta yg ternama di kota itu.
Berawal ketika aku dalam satu ruangan kelas di kampus ada satu wanita manis dengan badan yang mirip dengan Deasy..hitam manis aku bilang.Kukenal dia ternyata seorang gadis Bali dan namanya kusebut sama dia togeg.Matanya yang begitu indah karena lirikannya membuatku lemas kalo bertatapan dengan dia.

“Hai don..”kudengar suara lembut memanggil namaku.Kutengok kearah suara tersebut dan kulihat seorang wanita dengan mengenakan baju tanpa lengan dengan dada yang agak terbuka dengan baju warna putih.”Kamu geg…tumben gak masuk kuliah”tanyaku.

“Males banget hari ini…nah kamu ngapain disini”tanya dia balik.”Sama..males juga klo ambil semester pendek,gak ada temen kita yang ambil,jalan aja yuk”pintaku.”Males juga aku don..,gak tau nih hari ini bingung.Ke kost gua aja yuk..,”ajak dia.
“Ayuk…,”jawabku tanpa pake mikir lama.Bergegas kami ke parkiran motor untuk ambil motor kita dan karena togeg bawa motor sendiri maka aku ikutin dia dari belakang menuju ke kost an dia.

“Masukin aja motornya don..parkiran kos lagi kosong,”katanya.”Banyak yang pada pulang soalnya cuma aku sama kak Sari..tapi dia sering ke kos cowoknya,”sambung togeg.Setelah aku memarkir motor aku,kuikuti togeg jalan kekamarnya.Kamar dia ada di pojok samping menghadap ke tembok rumah sehingga tidak ada tetangga depan dan disebelah kamar dia lagi pulang ke kampungya karena memang libur.”Minum apa don..”tanya dia.”Susu putih..”jawabku cepat.”Asli pa seduh…”jawabnya sambil nyengir.Aku dan dia memang suka asal klo ngobrol karena memang tidak ada batasan lagi bila kami bercanda.”Sebentar ya don gw ganti baju dulu..Tu ada kaset baru puter aja”kata togeg sambil berjalan ke kamar mandi yang memang kamar mandinya ada di dlm kamar kos.”Males ah..bukan bokep aja ditawarin…”jawabku.

Tidak berapa lama dia keluar dengan memakai tanktop dan celana pendek ketat yang memperlihatkan semua lekuk2 tubuhnya yang …oohh.Tapi itu memang biasa dia pake togeg klo aku lagi maen ke kost dia.Sambil memberikan minuman yang sudah dibuat dia untukku,togeg duduk disebelahku sambil membuka kotak CD sambil mengeluarkan beberapa kaset.
“Ni yang kamu cari…”kata togeg.”Busyet kamu punya juga geg..gak nyangka aku doyan juga ternyata film ginian,”kataku genit.Kemudian dia mulai bercerita awal mulanya dia sering nonton bokep,sering menemukan kaset di laci kamar ayahnya.Setelah itu dia curi2 untuk menonton film ketika rumahnya tidak ada orang sambil bermasturbasi dan berlanjut sampai sekarang.
“Aku sering membayangkan untuk melakukan itu don..tapi masih takut akibatnya,maklum aku dari dulu memang jarang berkumpul dengan teman cowok dan adapun mereka yang tidak seperti cowok kebanyakan..yang suka dengan kehidupan bebas,”kata togeg.Dengar cerita dari togeg pikiran kotorku muncul entah dari mana.Akupun merapatkan badanku dekat dia akan tetapi nampaknya keinginan untuk mengetahui sex togeg pun lebih jauh daripada norma-norma yang selama ini dia pegang.Dia pun tidak bergeming ketika tangan aku memegang tangannya.
“Jadi kamu belum pernah berhubungan sama sekali dengan laki-laki geg…”tanyaku manja.Muka togeg pun merah karena pertanyaanku yang mungkin bisa untuk orang lain bisa tersinggung.Sambil mengangguk dia pun menatapku dengan mata sayu dan entah siapa yang memulai bibir kami saling berpagutan.Dengan napas yang semakin tidak teratur tiba-tiba togeg mendorong badanku dan akupun sempat terkejut dengan sikap togeg tadi.”Don..tolong pintu di kunci sayang,”katanya dengan terputus-putus.Entah napsunya sudah mulai naik sehingga mendapat angin segar tersebut aku berjalan kearah pintu dan menutup pintu serta menguncinya.Aku juga sudah mulai terusik hasratku dengan kudekati togeg.”Sory geg..kamu yakin dengan ini?”tanyaku.Tanpa menjawab dia langsung mengalungkan tangannya ke leherku dan kamipun mulai berciuman.Tidak lama tanganku mulai aktif menggerayangi bukit kembarnya.”Ougghh…don,begini rasanya ya..enak banget don…,”bisik dia.Kuteruskan dengan menarik tanktopnya keatas sehingga belahan yang tadi hanya tertutup kini nampak mencuat keluar.”Oh..geg..indah bener dadamu sayang..,”bisikku pula.Tanpa menjawab dia masih menikmati remasannku didadanya.Akupun sudah tidak tahan karena batangku pun mulai menggeliat.Kutuntun tangannya dia ke arah penisku sampai matanya terbelalak.”Kok bisa keras begini don…aku buka semua ya say”katanya.
“Ohh..geg..mainkan sayang..ohh,”akupun tidak tahan atas perlakuan tangannya di barang milikku.Setelah beberapa saat akupun mulai turun ke bagian bawahnya sambil melepas celana ketat miliknya dan celana dalam dia.Akupun tidak menunggu lama untuk menjilati bagian miliknya yang paling berharga.
“Ohh….don..geli..sshh..mmpphh…terus don..ennakkk..bbaanget..mmhh,”lenguhnya yang membuat aku semakin napsu aja untuk memainkan daging yang menonjol milik togeg.Tangan kanan ku meremas-remas gundukan dada dan kupelintir putingnya ya kemerah-merahan.”Ddoonn…oufhh…enak banggeett…,”teriaknya sambil menggelinjang dan menggoyangkan kepala ke kanan dan kekiri.Kemudian dia menarik kepalaku ke atas”Masukkan sekarang sayang..aku dah gak tahann…ayolah”pintanya.
“Kamu yakin geg…”tanyaku.Sambil mengangguk togeg melebarkan kakinya yang pertanda sudah siap menerima hujaman kenikmatan.”Tapi pelan ya don..aku masih takut tapi…cepet masukin say..,”katanya sudah tidak tahan.Kuarahkan batang penisku ke liang miliknya.”Tahan ya sayang….ohh..”teriakku karena merasakan lubang yang benar-benar masih sempit tapi basah.”Aakhh..ssakkiitt…pelan sayang,”teriak togeg.Kupelankan sodokanku untuk mengurangi rasa sakitnya tapi karena aku juga sudah tidak tahan untuk memasukkan barangku kupaksa dengan memberikan satu sodokan keras dan mungkin karena liang kemaluannya sudah agak basah tidak begitu terasa sakit di penisku.Kembali togeg teriak”Auh…ssakit..banget don..aduh…”.Air matanya mulai keluar karena menahan sakit di kemaluannya.Kupeluk togeg untuk meredakan rasa sakitnya”Tahan ya sayang ntar lagi juga terbiasa…,”rayuku sambil pelan-pelan kugoyangkan pantatku.”Sakit don..ahh…,”Ratapnya sambil menggiti bahuku.Sakit juga karena gigitannya sangat keras tapi aku tetap menggoyangkan pantatku untuk membuka jalan agar gesekan-gesekan berikutnya lebih mudah,teganya aku.Setelah 15 menit kutanam dan sekali-kali kugoyangkan pantatku mulai kurasakan ada perlawanan dari togeg dan pantatnya mulai goyang yang mungkin dirasakan nikmat di liangnya.”Terruss..sayang..oohh..mmullaii ennak don…ough,”bisiknya.Karena kupikir dia sudah berkurang rasa sakitnya kupercepat sodokanku.”Aakhh…mmmfphh…cepat lagi sayang..aduh..ennakk say,”bisik togeg lagi sambil mempercepat gayanya meski masih dengan gaya konvensional.”Don..aakkuu daahh.gak taahaannn…akkhh..aauuufh…..dooonnn…”teriaknya sambil menjepitkan kakinya ke pinggangku.Togeg sudah mencapai puncaknya dan aku pun masih belum merasakan apa-apa karena merasa sempat down ketika tadi togeg berteriak kesakitan.Tiba-tiba togeg mencabut kemaluanku dan berlari ke kamar mandi dan kulihat ada aliran darah dari kemaluan turun ke pahanya.Ya,dia memang masih perawan karena baru sekali ini melakukan hal yang tidak sepatutnya dilakukan.Sambil terlentang dan menarik nafas karena pertempuran yang lumayan membuatku kelelahan,kupandangi batangku yang masih tegak menantang dan kulihat ada sedikit warna merah juga di kepala burungku.Ahh..darah togeg ada juga meninggalkan bekas di kontolku.Akupun berjalan kekamar mandi dengan niat mencuci sisa-sisa darah tadi karena merasa tidak nyaman aja.Kulihat togeg dengan masih bugil dia terduduk di closet sambil terisak-isak.”Maafkan aku ya geg…sudah membuatmu begini,”rayuku sambil kubasuh air matanya.”Gak pa-pa kok don..akulah yang seharusnya menjaga semua ini dan bukan salahmu,”katanya masih dengan terisak.Kuambil gayung dan kubersihkan penisku agar sisa-sisa tadi bersih kembali.Dan tiba-tiba tangan togeg meraih batang kemaluanku yang sudah mulai melunak dan sambil menarik pinggangku dia mendekatkan kontolku ke mukanya.”Aku mau meneruskan kerja kita yang tadi ya don..,”kata togeg dan menghentikan ucapannya sambil memasukkan kontolku ke mulutnya.”Geg..sudahlah nanti kamu merasa bersalah lagi..”kataku.Tanpa menjawab pertanyaanku dia mulai menjilati kepala penisku dan kemudian mengulumnya.”Ahh….geg…enak sayang..aoughh…,”kembali urat syarafku bergetar sampai ke ubun-ubun karena aksi togeg tersebut.”Don kembali ke tempat tidur aja ya don..”ajaknya sambil melepaskan kulumannya.Aku pun mengikuti saja maunya.”Aku pengen coba diatas don…”pintanya.Kurebahkan badanku terlentang dan togeg pun mulai posisi mengangkangi badanku sambil menggesek-gesekan memeknya di penisku yang masih tegang.Kemudian dia sudah mulai merasakan cairan melumasi memeknya dia memasukkan batang penisku ke liang kemaluannya.
“Ahh…masih sakit sedikit tapi geli-geli enak don,”katanya sambil memejamkan matanya.Aku dengan posisi bebas di bawah bisa memandangi tubuh togeg yang aku pikir juga berwarna coklat kulitnya ternyata putih juga bagian dalamnya.Dadanya yang menantang dan pinggulnya yang berbentuk karena togeg juga seorang penari tradisional.Dan tanganku sudah tidak sabar ingin kembali meremas-remas teteknya yang padat.”Ahh…terus don..remas-remas dadaku..oohh…sshh..nikmattnya..ahh,”kembali togeg meracau.Badannya mulai lihai meliuk-liukkan dan meremas-remas dadaku juga dan akupun semakin tidak kuat dan dengan posisi duduk kugigit pelan putingnya.”Auhh…mmmphh…terus sayangg..aagghh..ennak bbangeett…hhhh,”desahnya sambil tangannya memegang kepalanya sendiri.Dan tiba-tiba dia mulai mempercepat gerakannya pertanda dia sudah mulai mencapai puncaknya…”Oughh..don..gak ttaahaann..aku sayang..hhhss…,”desahnya.”Ddonn..akk..kklluaarr..laaggi…sayaaaanggg…mmmpphhh…,”sambil menegang dia menekan pantatnya kepangkuanku dan memelukku sangat kuat sehingga aku sampai susah bernapas karena aku masih memainkan putingnya.”Aahh…..ennak sayang..,”bisiknya.Setelah aku bias melepaskan dekapannya dan membuat aku kembali bernapas sambil kupeluk dia aku tetap menyodok ke kemaluannya karena aku juga masih merasa nikmat dengan jepitannya yang serasa di kenyot-kenyot leher kontolku.Selang beberapa detik togeg sudah naek lagi nafsunya karena dia mulai mendesah-desah.”Don..aku masih diatas ya sayang…enak banget rasanya..,”pintanya lagi.Sambil tersenyum pertanda mengiyakan maunya,”tapi kamu balikkan badan kamu ya sayang tapi jangan dilepas dulu batangku.Sambil kuputar badannya dengan masih kontol menancap di memeknya,kurasakan agak sedikit sakit tapi kalah dengan rasa nikmat akibat senses itu.”Ohh geg..ennak banget sayang..ayohh goyangkan lagi pantatmu ya..,”pintaku kini.”Iya sayang aku juga merasa enak..oohhh..mmphhhf…,”bisiknya.”Ohhh…say….terus genjot yang….oohh….,”aku sudah merasa ingin keluar lahar kenikmatannku…”Don…aku keluuuaaarrrr..llaagghiii…aaauufffhhh…mmhhhh…”teriaknya.”Aku juga ssaayyaaanng….,”teriakku sambil melepas kontolku dari memeknya dan kemudian aku membalikkan badan togeg ke arahku sambil aku berdiri aku suruh togeg memegang penisku dan mengocoknya.”Geg..kocookk..sayaangg..aahh…”teriakku.Dan dengan napsunya togeg mengocokkan batang penisku tepat di mukanya lalu tiba-tiba dia mengulum kepala kontolku sampai aku benar-benar tidak kuat menahan hentakan dari dalam penisku..dan “Aakkhh….gegg….mmmpphh….nikmat sayang….,”teriakku.”Crot..crroott….crroott….semua air maniku tumpah di mulut togeg…..dan sambil masih mengocok kemaluanku dia menelan semua lendir yang keluar.Ahh….aku pun terkulai sambil kami berpelukan erat dengan bercucuran keringat.kucium bibirnya kuat-kuat.
Selama seminggu aku selalu maen ke kost togeg mumpung masih sepi dan kami selalu mencoba sesuatu yang melambungkan imajinasi dan kami belum berani untuk bermain polos karena takut akan akibat yang akan terjadi.Sampai akhir nya kami pun berpisah karena dia dinikahkan oleh tunangannya dan kami pun mengulanginya tanpa menggunakan alat pengaman,karena dia akan menikah 2 minggu lagi.
Thanks togeg for everything….

Kisahku yang berikutnya lebih liar..

Pengirim:
Dony (dony.dhon@gmail.com)

Pengalaman Bercinta dengan Teteh Yuni

Pengalaman Bercinta dengan Teteh Yuni

Setelah aku ditinggal oleh Togeg karena dia sudah menikah kembali aku dalam kesendirian.Kisah ini kembali aku ceritakan ketika aku sedang off kuliah karena materi kuliah aku sudah selesai dan tinggal menyelesaikan skripsiku.Karena banyak waktu luang aku kerjakan skripsiku tersebut di kampong.

Sejak ditinggal togeg hamper 1 tahun aku memang sudah tidak pernah lagi melakukan hubungan dengan wanita yang kubilang tidak ada sensasi yang membuat aku menikmati hubungan itu.Hanya dengan wanita-wanita yang memang biasa dipakai oleh lelaki hidung belang saja aku melakukan hubungan seks dan itupun belum tentu sebulan sekali.Ya karena memang aku tidak bias menikmati sensasi ketika berhubungan dengan wanita seperti itu.

Di kampung sambil menikmati waktu senggang aku sering bermain-main dengan teman-temanku di rumah (nama aku samarkan dng mbak Ni).Rumah mbak Ni memang sering buat ngumpul-ngumpul anak-anak muda di kampungku.Karena mbak Ni dikampung aku memang sudah bukan rahasia lagi dia mempunyai kelainan seks.Dia seorang (maaf) lesbi jadi anak-anak dikampungku tidak merasa canggung untuk bermain ke rumah dia.

Mbak Ni tinggal bersama adik dan iparnya dan dengan 2 anak adiknya.Mas Ranto dulu sempat tinggal di Subang dan karena dia ada kasus di tempat kerjanya maka memutuskan untuk kembali ke kampungnya beserta Teh Yuni dan dua anaknya.Mas Rinto orangnya memang pendiam tapi di balik itu dia mempunyai kebiasan memakai dan menjual obat-obat terlarang.Di suatu hari Mas Ranto ketahuan sedang menjual obat-obat terlarang dan dilaporkan oleh warga kampong sebelah keaparat dan oleh polisi dia dijadikan TO.

Mas Ranto lalu kabur entah kemana dan istri serta dua anaknya ditinggal di rumah mbak Ni.

Istrinya mas Ranto,mbak Yuni kita memanggil teh Yuni dengan “mbak” hari-harinya selalu menangis karena dia merasa malu pada tetangga,mana dia tidak ada pekerjaan di sini dan harus menanggung dua anaknya.Usia mbak Yuni waktu itu beda 5 tahun denganku sekitar 27an.Sudah hamper 2 bulan tidak ada kabar dari suaminya dan akhirnya dia memutuskan untuk berjualan.Dia minta aku untuk memberikan pinjaman untuk dagang,”Don..pinjami mbak dong buat modal usaha,mbak pingin jualan rujal..yah lumayan untuk tambahan uang jajan si Ria dan Arif”pintanya kepadaku.Mbak Yuni memang paling dekat dengan aku karena anaknya yang paling kecil si Arif suka mengajak jalan-jalan naek motorku.Akhirnya dengan uang yang aku punya mbak Yuni biasa membuka warung rujak meskipun kecil-kecilan.Dan karena rujak yang dia bikin memang termasuk enak dagangannya selalu laris sebelum sore.Aku selalu maen ke rumah mbak Yuni sore hari setiap habis jualan sekedar ngobrol…”Don aku mandi dulu ya…”,kata mbak yuni.”Ya lah mandi dulu sana mbak,aku ngajak si Arif muter-muter dulu…sambil nganter mbak Ni kerumah temennya”kataku.

Karena anak kecil aku ajak naek motor dia sudah tidur duluan dijalan sehabis mengantar mbak Ni dan aku memutuskan untuk balik ke rumah mbak Yuni.Sambil menggendong Arif kubawa dia kedalam kamar mbak Yuni.”Mbak Yun..Arif dah tidur nih…”,seruku ma mbak Yuni.”Tidurin aja dikamar Don…,”sahut mbak Yuni dari belakang.Setelah aku meletakkan Arif di tempat tidur kututup pintu kamar dan lalu aku ke dapur dimana aku tadi meletakkan rokok aku.Dan kulihat mbak Yuni masih duduk dengan memakai handuk yang dililitkan dibadannya sambil merokok.

“Lah belum mandi mbak..tumben merokok,”kataku.
“Ntar lagi deh..lg keringetan…aku minta rokoknya satu ya Don…lg puyeng ni..,”kata mbak Yuni.
“Ambil aja mbak..si Ria mana mbak kok gak keliatan,”tanyaku
“Ria tadi pagi dibawa sama kakeknya ke Subang,biar dia sekolah disana aja…,”katanya .Dan kulihat genangan air matanya mulai tumpah.”Ya udah lah mbak biarin daripada di sini mbak Yuni gak bisa nyekolahin Ria biar dibiayai kakeknya,”bujukku lagi sambil mendekati mbak Yuni dan duduk disampingnya.Dengan masih merokok mbak Yuni mengusap air mata dan mencoba untuk tegar.Tiba-tiba mbak Yuni memelukku “Don sory ya mbak belum bisa balikin uang Dony yang mbak pinjem…”pintanya.Karena kaget aku sempat gelagapan sambil menjawab”Yaa..ddahh..gak pa2 mbak..nanti kan juga ada rejeki lagi”.Karena mbak Yuni memelukku sambil duduk di bangku panjang sehingga dia mendoyongkan badannya ke arahku.Teteknya menempel di dada kananku,kenyal rasanya dank arena dia hanya melilitkan handuk yang tidak begitu besar dan hanya sampai ke atas kurang lebih 20 cm dari lutut sehingga paha atasnya tersibak.Dadaku jadi berdebar-debar melihat paha mbak Yuni yang putih mulus.Bisa aku gambarkan badan mbak Yuni tinggi hanya sekitar 150 cm dan ukuran dadanya 35 dan masih terlihat kencang,kulitnya kuning dan agak langsing di bodynya,wajahnya tidak cantik dan jauh dari jelek,tapi “face” nya tidak membosankan.Reaksi spontan di kontolku melihat pemandangan yang…ahhh…badannku langsung panas dingin.Entah kenapa padahal sebelumnya juga biasa-biasa saja,kadang-kadang dia berlari ke kamar mandi tanpa memakai bajupun pernah aku liat.Dan akupun hanya ketawa-ketawa aja kalau melihat tingkah dia yang mungkin buat orang lain bisa menaikkan birahi kaum lelaki.Dan itu pun tidak dilakukan di depanku saja kadang-kadang didepan teman-teman yang sering nongkrong di rumah mbak Ni, meskipun tidak bugil saat aku melihat waktu itu.Sehingga kami menanggapi biasa saja karena mungkin itu ungkapan perasaan saat ditinggal pergi Mas Ranto,agak stress kita bilangnya.Tapi kali ini benar-benar membuat gairahku naik seketika dan celanaku terlihat menonjol.Mbak Yuni pun langsung sadar ketika ada tonggak yang naik di celanaku dan masih sambil sesenggukan diapun tidak bias menahan rasa gelid an akhirnya tersenyum.Sambil mengusap air matanya dia nyeletuk,”Ternyata kamu napsu sama orang yang lagi sedih ya Don…”.
“Ah mbak Yuni ni ada-ada aja..”,bantahku.
“Buktinya aku jalan sambil bugil aja..kamu cuma ketawa-ketawa…,”jawabnya sambil nyengir.”Udah ah aku mau mandi…ikut gak ,”ajaknya sambil memelorotkan lilitan handuknya meskipun tidak melepaskan hanya menggantung di dadanya dan punggungnya terlihat sampai di atas belahan pantat.
“Mumpung gak ada orang nih..,”ledeknya sambil nyengir.
“Kemarin kan ada mbak Ni sm anak-anak…,nah sekarang…,”masih sambil nyengir dia masuk kekamar mandi dan menunjuk kearah kontolku yang masih agak nongol dengan matanya.
“Aku pulang dulu mbak ah…mau mandi juga,”teriakku.
“Kok pulang…mau ngapain?”balasnya dari kamar mandi.
“Mau ngocok ni…habis dipeluk emak-emak,”seruku dan sambil berjalan keluar rumah dan masih terdengar cekikikan mbak Yuni karena jawabanku tadi.Sambil menarik nafas karena membayangkan tubuh mbak Yuni tadi aku bergegas mengambil motor dan pulang.
Pada malam hari rumah mbak Ni sudah ada anak-anak kampungku yang biasa nongkrong di rumah itu.Karena siangnya mereka pada kerja dan tidak seperti aku yang masih kuliah,mereka sudah bisa mencari uang sendiri.Maka itu malam kita bisanya ngumpul sambil gitaran atau main kartu.
“Don anterin mbak yuk..beli susu si Arif sama beli makan…aku gak masak mbak Ni katanya gak pulang mala mini jadi nanggung klo masak,”tiba-tiba dari belakang suara mbak Yuni.
“Gak bawa motor aku mbak..sama si Toro aja deh..,”jawabku males.”Kamu pake motor ku aja sana nanggung lagi asyik maen kartu ne..kamu kan cuma gitaran sendiri,”kata Toro.
“Iya..pake motornya aja..lagi nanggung ne kita berempat…”timpal Encun.
“Sini kunci motornya…”kataku sama Toro.”Yuk mbak sekarang…,”ajakku sama mbak Yuni.
“Nitip si Arif ya Cun…belum bangun dari tadi sore tuh di kamar…,”kata mbak Yuni sama Encun.Kemudian aku dan mbak Yuni segera berangkat ke Supermarket untuk beli kebutuhan mbak Yuni.

“Jadi ngocok tadi don…,”mbak Yuni membuka pembicaraan.”Yee..sayang amat aku ngocok…lecet anuku mbak,”jawabku.”Hihihi…enakan langsung ke lubangnya ya….,”gurau mbak Yuni.
“Mbak mundur dikit dong mbak…,”kataku sama mbak Yuni.
“Kenapa don..,”tanyanya.
“Ntar punggungku bolong kena tetek mbak…”,jawabku sambil cengengesan
Mbak Yuni bukannya mundur dia malah semakin merapatkan dadanya ke punggungku dan tangannya pegangan di pahaku.”Gak ah..enakan nempel..anget,” katanya sambil menekan jarinya di pahaku.Kembali penisku mulai meronta karena jarinya tinggal berapa centi dr batang kemaluannku.Dan karena aku sedari sore tadi sudah mulai horny gara-gara mbak Yuni mencoba menggodaku hingga kebawa sampai detik ini.
“Don udah lama sejak tinggal di Subang dengan mas Ranto aku jarang berhubungan….”mbak Yuni membuka pembicaraan.”Sejak dia mulai sering keluar malam..yang kutahu dia mulai main dengan obat-obatan,mbak jarang sekali di jamah sama dia.Pulang selalu malam-malam dan pagi mbak berangkat kerja dia masih tidur,”katanya.
“Sampai sekarang…,”tanyaku.
“Ya pernah tapi jarang..itupun kalo dia lagi pengen banget.Mbak juga udah gak gitu bernapsu karena dia jarang bersih-bersih badan kalo pulang malam,”jawabnya.”Apalagi sekarang mas Ranto gak tahu kemana…,”jawabnya lagi
Sampai lah kami di supermarket dan mbak Yuni masuk ke dalam sendirian dan sekitar seperempat jam dia keluar.
“Cari makan yu sekarang..,”ajaknya.Dan kami pun cari tempat makan untuk mbak Yuni.”Kamu udah makan belum Don…sekalian yuk,gak jadi bawa pulang…makan ditempat aja,”tanyanya.
Setelah selesai makan kamipun pulang karena sudah terlalu lama kami makan sambil ngobrol sampai lupa kalo motor itu punya Toro.Sampai dirumah ternyata tinggal Toro yang nunggu motornya.”Lama amat ye perginya…,”tanyanya.”Sory toy…..,”belum selesai aku menjawab mbak Yuni menimpali
“Tadi motor kamu bocor..kita nyari tempat tambal ban dulu…,”sahutnya.Akupun sempat kaget , cepat juga mbak Yuni bo’ongya.akupun nyengir dengarnya.”Sorry ya Toy…,”kata mbak Yuni.
“Gak pa2 mbak…berapa nig anti uang tambal..,”jawabnya gak enak.”Gak kok pake uang dony tadi…,”liriknya ke aku.
“Yah kalo Dony sih gak perlu aku ganti…ya gak Dony…hehehe…aku pulang dulu ya besok mau kerja…oh iya mbak tadi si Arif bangun sebentar tapi tidur lagi Cuma minta minum doang…,”kata Toro.”Makahu sih ya Toy…,”jawabku.
Mbak Yuni masuk ke dalam nengokin si Arif mana tau dia bangun lagi.Aku duduk diruang depan sambil menyalakan rokok.Mbak Yuni keluar dan mengajak aku ke dalam,”Dony..masuk kedalam aja yuk..mbak juga pingin merokok nih,gak enak di luar,”Akupun mengikuti mbak Yuni dari belakang dan ternyata di sudah memakai daster yang tipis dan bawahnya diatas lutu.Ahh..gila lekuk tubuhnya kelihatan jelas dengan pantat yang masih bulat naik.Pikiran ku mulai jorok lagi melihat pemandangan di depan aku.
“Mbak bikini kopi ya Don…,”katanya.”Bbbo..bboleh…,”gelagapan aku menjawab karena pikiranku masih ke bagian belakang mbak Yuni.
Akupun duduk di dapur sambil menunggu mbak Yuni buat kopi.Sambil merokok aku memandangi kembali tubuh mbak Yuni dari belakang.
“Duduk di taman samping aja yuk Don biar asep rokoknya gak didalam rumah…,”ajaknya sambil membawa kopi.
Dan kamipun duduk di sofa bekas yang memang sengaja di taruk di taman dalam rumah yang letaknya di samping dapur.”Bagi rokoknya don…,”pinta mbak Yuni sambil mengambil rokok yang aku letakkan di meja kecil depan kami.Dan kembali aku melihat tetek di balik dasternya yang longgar meskipun tidak begitu terang karena hanya lampu dari dapur yang menerangi taman tersebut.Terlihat memang masih bulat apa karena menggantung saat agak menunduk waktu mengambil rokok di meja.
“Gak pake BH ya mbak…,”aku iseng menanyakan sama mbak Yuni.”Ih kok liat aja sih..dasar nakal,”jawab mbak Yuni sambil mencubit pahaku.”Ya emang keliatan nyembul..gimana aku gak liat…polos bener…,”bisikku.
Mbak Yuni menghidupkan api rokoknya dan menghisap dalam-dalam,”Heeeh….sudah lama Don mbak gak merasakan berpeluh dengan mas Ranto…,”jawabnya sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa dan kembali dasternya ketarik keatas hingga bagian pahanya terbuka ke atas.Serba salah aku untuk meletakkan posisi dudukku untuk sandaran karena penisku mulai lagi berdiri dan apalagi aku hanya memakai celana dalam boxer yang agak longgar dan celana pendek basket sehingga dalam suasana cahaya lampu dari dapur masih terlihat celanaku menonjol.Tapi karena posisi mbak Yuni yang juga seenaknya akupun juga masa bodo karena nafsu ku yang sudah memuncak.Dan karena kami duduk di sofa kecil yang memang hanya untuk dua orang paha kamipun saling beradu.
mbak Yunipun bangkit dari sandarannya dan kembali tangannya memegang pangkal pahaku,”Don..bantu mbak lagi ya..sekali ini saja…”pintanya sambil menggesek-gesekkan tangannya yang menambah rangsangan di selangkanganku.Akupun hanya terdiam gugup dan hanya bisa menatap mata mbak Yuni.Jelas terdengar nafasnya mulai memburu dan tangannya mulai memegang batang penisku yang sudah tegang.Saat yang memang aku tunggu-tunggu dari tadi datanglah sudah.”Mau ya Don…,”kata mbak Yuni sambil masih meremas kontolku.
Aku hanya mengangguk saja dan masih posisi bersandar kurasakan suatu sensasi kenikmatan di penisku.Dan kemudian kurasakan tangan mbak Yuni menarik celana pendek dan celana dalamku.Akupun membantunya untuk membuka celanaku dan membuang rokok yang masih ada di tangan aku dan mbak Yuni.
Kini tinggal baju yang menempel di badanku dan mbak Yunipun mulai mengambil posisi jongkok dan kembali memegang kontolku sambil mengocok pelan.
“Ahhh….mmmhhh….mbbaak……,”rintihku keenakan.Dan mbak Yuni kembali memulai aksinya dengan mulai mengulum batang penisku.
“Mmmppphhh..sslluuppp….Don…..mmmmhhhhh….,”bisik mbak Yuni.
Tangankupun tidak bisa tinggal diam kutari tali daster di pundaknya kebawah dan kuraba teteknya yang membayangiku sore tadi sambil meraba-raba mencari putingnya sebelah kanan.
“Ouughhh…Don…ennaakk sayaanng…..janghaan kencenggghh-kenccenggg yyyaaa….mmmmmhhh….,”desah mbak Yuni dan lupa untuk mengulum penisku.
Dan dengan nafas memburu dia berdiri dari jongkoknya dan duduk di atas pangkuanku sambil menarik bajuku keatas dan sekarang aku tidak memakai baju sama sekali.Kemudian mbak Yuni melepas tali daster yang sebelah kirinya hingga sekarang terlihat payudaranya yang bulat meski agak kendor kebawah tapi cukup membuatku tambah bernapsu.
Sambil meremas teteknya akupun menghisap putingnya,”Aahhh….jilat yang enak Don….ayyuuuhhhh sayaangg…..”pinta mbak Yuni sambil kedua tangannya memegang kepala rasa yang sempat hilang.
“Mhhhh….mbak….masih kenceng punyamu sayang….mmmmhhhhhppp….,”kataku sama mbak Yuni.
Belum selesai aku menikmati buah dadanya mbak Yuni berdiri dan melepaskan celana dalam serta membuka dasternya.Didepanku kini nampak wanita yang kukenal baik dan lugu sekarang sudah tidak memakai sehelai kain penutup satupun.
“Don masukkan penismu sekarang ya..mbak udah gak tahannn…..,”sambil dia mengarahkan memeknya ke batangku.Tapi aku cepat menahan pinggangnya untuk tidak memasukkan batangku ke liangnya.
“Sabar mbak ntar aku bikin mbak tambah pusing dulu…,”kataku sambil kudekatkan mulutku ke memeknya.
“Ngapain Donnn…,”Tanya mbak Yuni masih dengan nafas memburu.Dan akupun tidak menjawab langsung kutarik pantatnya kearah mukaku agar aku bisa menjilati klitorisnya.
“Arrggghhhh…..Donn…jangaann Don…jijik kamu nanti…,”sambil masih dengan posisi berdiri di depanku dia memegang rambutku dan menolak ke belakang.Tapi aku tidak menghiraukan dan masih kujilati daging kecil di memeknya dan menahan pantatnya agar tidak mundur.
“Arrhhh….Don…mmhhhhh…eennaakk..sayang…..,”desah mbak Yuni
“Teruskan sayaaannnggg…..,”kembali mbak Yuni berbisik tapi sekarang kedua tangannya menarik kepalaku dan ditempelkan di memeknya sampai aku sempat gelagapan.Busyet…basah bener ni meki mbak Yuni padahal baru sebentar aku bermain-main di daerah mekinya.Kemudian dia mendorongku sehingga aku duduk bersandar di sofa dan sambil memegang kontolku dia mulai mengarahkan meki nya ke lubang yang sudah basah.
Dan….blessshh…”Ouuffhhh…don…mbak…ggaaakk tahaaan Don…..,” mbak Yuni dengan mempercepat ritme nya naik turun dan sekarang posisi Women on Top.Liukan badannya pun terlihat di depanku seperti seorang yang kehausan dan tanganku pun tidak tinggal diam kupegang teteknya sambil meremas-remas dan memainkan putingnya.
“Ahhhh…oouuffhhh…..saayaaang…remas yang kuat Dddoonn…..,”pintanya sambil gerakan naik turunnya semakin kencang dan……
“Aarrgghhhh…..ddoon..doonn..doooooonnn….,” mbak Yuni terkulai sambil memelukku dan menghujamkan pantatnya dalam-dalam ke pangkuanku.”Mbak keluarrr saayyanng…..mmmhh….,”bisiknya sambil bibir kami berpagutan.Serrr…serrr….ada rasa hangat di kontolku ketika mbak yuni memelukku.
“Udah keluar mbak….,”Tanyaku.Dia tidak menjawab dan hanya menganggukkan kepalanya.
“Jangan dilepas dulu ya Don…aaahhh…nikmat banget rasanya…,”bisik mbak Yuni lagi.
Kubiarkan dia memelukku sambil batangku masih menghujam di liang mbak Yuni.Karena aku masih merasa nikmat sedikit aku goyangkan dan menyodokkan kontolku ke meki nya sambil kuciumi leher mbak Yuni.
Mbak Yuni pun sudah mulai terangsang lagi dan dia mulai posisi duduknya.sambil menggoyangkan pantatnya naik turun.Akupun kembali menjilati puttingnya dan meremas-remas dadanya.
“Ahhhh…saayyangg..terus diemut tetek mbak ya…mmmhhhhh…..,”desahnya lagi.Tidak lama mbak Yuni menghentikan goyangannya dan memintaku untuk posisi di atas.Kubaringkan badan mbak Yuni tanpa melepaskan batang kontolku dari meki nya.Dia tidur diatas sofa sambil kakinya memagut pinggangku dan kaki kananku naik diatas sofa.
Kusodokkan batangku perlahan kearah memeknya.
“Ahhh..mbak..eennaaakk banggettt…mbbaaakk…oufffhhhh….,”bisikku pelan.
“Teruskannn ddhoonnn…aaahhhh….eenaakk baannggeett…..aaahhh….,”desahnya.
Sambil kugoyangkan pantatku tangan kananku memegang paha mbak Yuni yang berada di pinggangku dan tangan kiriku kembali meremas-remas teteknya.Aku merasakan kaki mbak Yuni menjepit pinggangku dan sambil menggoyangkan pantatnya dia berkata,”Aayyuuhh…dooonnn…cepetin dikit sodokannya…mmbaak uddahhh mau keluar lagi nihhh…..,”
“Aahh…aahhh..aaahhh..mmmmhh…aaaaahhhhhhh…..dddoooonnn..mbak mau keluaaarrr…donnn…..,”jerit mbak Yuni tertahan.Dan kembali kurasakan hangat cairan di kontolku dan masih menahan kakinya di pahaku mbak Yuni kelihatan menikmati ejakulasinya yang kedua.
“Don..ntar lagi ya Don…mbak capek banget….kamu belum keluar ya…,”bisik mbak Yuni
Sambil masih terengah-engah aku menjawab,”Sebenarnya udah mau mbak tapi mbak Yuni menekan pinggangku pakai kaki mbak jadi ketahan deh….ya udah ntar lagi deh mbak….”.
Sambil masih tidak memakai baju mbak Yuni duduk diatas perutku dan kepalanya agak dekat dengan kontolku yang masih tegang.Sambil menyalakan rokok kami berdua terdiam merasakan basahnya keringat di tubuh kami.Tanganku pun masih mencoba untuk merangsang mbak Yuni dengan memainkan jariku dibibir kemaluan mbak Yuni.Belum sampai separuh batang rokok aku hisap, kedua paha mbak Yuni menjepit tanganku yang kumainkan di memeknya pertanda dia mulai terangsang kembali.Akupun meletakkan kembali rokokku dan menarik wajah mbak Yuni di pangkuanku dan kuciumi bibirnya.”MMhhh….mmmhhhhh….,” mbak Yuni menikmati ciuman kami dan tangannya pun mulai mengocok kontolku.Dia kembali berdiri dan membelakangiku sambil memegang batang penisku dan memasukkan kembali ke dalam memeknya.
“Ayuhh don…aahh…mbaak sudaahh kepenggeennnyy laggi nih…,”dengan agak membungkuk aku menyodokkan kontolku dari belakang sambil memainkan teteknya dari belakang.Karena posisi mbak Yuni membelakangiku dan kakinya rapat sehingga terasa denyut dari dalam memek mbak Yuni di kepala penisku.Giliran aku yang kelimpungan dengan rasa nikmat itu.
“Aahh…aahh..aahh….,:kusodok-sodokan kontolku lebih cepat dan tangan mbak Yuni pun memegang tanganku yang masih memainkan teteknya.Remasannya bertambah kuat dan tidak lama kemudian…”Aaahhhh…mbak kkellluaarr lagi Ddooonn…….,bisik mbak Yuni.Terasa bibir memeknya menyedot kemaluanku dan aahhh…luar biasa nikmatnya meskipun aku belum sampai klimaks karena mbak Yuni sudah keluar duluan.Kemudian dia membalikkan badannya dan memintaku untuk menjilati itilnya.
“Don jilati lagi yang kayak tadi kamu buat ke mbak ya…,”bisiknya di wajah aku.Terlihat pantulan keringatnya terkena sinar lampu dapur dan nafas yang masih memburu.
“Mas Ranto dulu gak pernah mau menjilati katanya geli…,makanya mbak baru menikmatinya tadi,”rayu mbak Yuni.
Tanpa berkata-kata lagi kutarik pantat mbak Yuni ke depan mukaku dan masih posisi berdiri mbak Yuni memegang rambut kepalaku.Aku mulai memainkan lidahku di atas klitorisnya.
“Mmmmmhhh…ssllluuppp…mmghghh….,”suaraku mendesah agar mbak Yuni merasa lebih terangsang.
“Ahh..arrg…..mmmmmmmmhhhhhh…..aayuuuhh..ennaakk..doonn….,”tertahan suara mbak Yuni dan mulai menggoyangkan pantatnya.Dan akupun kembali merasa “ngap” karena tidak ada ruang untuk bernapas tapi kepalaku aku putar-putar liar agar ada udara yang masih bisa aku hirup. mbak Yuni pun menggelinjang merakan itilnya aku jilat dank u gigit-gigit kecil.Kembali mbak Yuni mendorong badanku duduk di sofa dan dia duduk dipangkuan ku lagi seperti ketika awal tadi.Sambil memasukkan kontolku ke memeknya kujilati putingnya agar mbak Yuni menikmati sensasi di tetek sama memeknya.
“Aahhh…ddooonnnn….eennaakkk ddoonn…..ooufffhhhh….,”kembali mbak Yuni mendesah liar sambil menggoyangkan seluruh tubuhnya.Hampir aku tidak bisa menahan beban mbak Yuni yang bergerak liar tapi aku berusaha mengimbangi goyangannya dan kamipu saling menyodokkan kontol ke meki dan sebaliknya.
Aku mulai merasakan ada getaran-getaran di urat kemaluanku..dan kepalaku mulai merasakan pusing melayang saking enaknya.Dan kami berdua pun semakin liar saling meremas dan menjambak.
“Aaahhh……aahhh…ayuuuhhh..donnnnhh…,”desah mbak Yuni
“Ennaakkk banget sihh…oufhhh….,”katanya lagi sambil mempercepat goyangannya.
“Aaahhh…mmbaakk…eennaaakkk.bbaannggett…aahhhh…ouufffhh….,”akupun semakin meracau tidak karuan dan masih sambil meremas-remas tetek mbak Yuni.
“Ddooonnn..ayyuuh..donn..kelluarriinn punnyaamuu saayyyaanngh…mbak udah mmaww laagii niiggh…oohh..ooohh..oohhhhh…dddooooonnnn…mmmmmggg..,”jerit mbak Yuni lirih.
Dan akupun semakin terangsang mendengar rintihan mbak Yuni itu dan semakin membuat kepalaku pusing melayang dan denyut di urat kontolku semakin kencang dan..
“Mmbaakkk…aakkuu…mmmauu kelllluuuaaarrr juugghhaa ..aahh…aaahhh…,”kataku semakin tidak karuan.
“Mbbaakk aku maauuww kelluaarrr…aarrrghhhh..aahhhhhhh….,”teriaku lirih..
“Mbak juga mau kkeeellluaarr ssaaayyaaannggg..eehhh..mmmmmhhhhh…kelluuaarinnnn dddallaam ajjaa ddonnn…aahhhh…..,”desahnya.
“Mbaakkk..aahhh..kkellluaarrrr..croott..croottt……cccrrrootttt..aarrrghh…,”badanku meregang dan kupeluk badan mbak Yuni erat dan begitu juga mbak Yuni,”DDooonn…dooon…aaarrghhhh..ddoooooooonnnn…..seerrrr..serrr..sseeerrr….,”rintih mbak Yuni
Dan kamipun terkulai lemas dan tubuh kami basah dengan keringat sambil berpelukan.Aduh kurasakan nikmat yang sangat dalam malam ini.
“Mbak sory ya mbak….,”bisikku.”Gak papa don…mbak yang terima kasih..selama ini mbak udah jarang merasakan kenikmatan seperti ini,”katanya.
“Jangan pulang dulu ya don…mbak mau minta sekali lagi…boleh…,”rayunya.Aku hanya mengangguk tanda setuju karena waktu masih jam 1 malam dan artinya sebelum subuh aku sudah di rumah tanpa diketahui orang.Kami pun memakai baju kami karena udara sudah agak dingin.Dan kami menyalakan rokok kembali sambil beristirahat karena badan kita masih terasa capek.

Hingga larut malam aku dengan mbak Yuni masih meneruskan hasrat kami yang masih membara hingga menjelang subuh.Selama masih di kampungku kami masih mencuri-curi waktu untuk bercinta sampai aku kembali meneruskan kuliah dan jika aku tidak ada kuliah lagi.

Saat ini aku sudah menikah dan terakhir mbak Yuni kudengar sudah mempunyai anak lagi dan aku mendengar bahwa mas Ranto meninggal belum ada sebulan ini karena kecelakaan di luar kota.Karena aku mendengar kabar tersebut maka aku ingin mengisahkan percintaan terlarang tersebut ke pembaca karena aku teringat dengan mbak Yuni.

Pengirim:
Dony
dony.dhon@gmail.com

Pengalaman seks pertamaku dengan tante miyu

Pengalaman seks pertamaku dengan tante miyu

salam kenal buat penggemar cerita seks online..
namaku evan, aq mau cerita tentang seks aq, siapa tau jadi inspirasi untuk kalian. ini adalah pengalaman pertamaku berhubungan seks 5 th lalu..ironisnya pengalaman seks pertamaku itu bersama tanteku.. namanya miyuki, aq biasa memanggilnya tante miyu.

aq berasal dari daerah dan pergi merantau ke jakarta saat usiaku 18 th, karena khawatir aq dititipkan dirumah tante miyu, dia berumur 28 th saat aq dititipkan dirumahnya. suaminya bekerja disebuah perusahaan pertambangan swasta dijakarta.
karena usaha orang tuaku sedang bangkrut aq tidak dapat meneruskan kuliah, tanteku bilang,”van, mending kamu kuliah saja biar tante dan om yg biayain!” tp aq menolak, alasanku tidak mau merepotkan mereka dan ingin coba bekerja. padahal aq sangat ingin kuliah..

aq coba kirim cv kebeberapa perusahaan dijakarta, setelah 1 minggu ada beberapa
perusahaan yg memanggilku.. om melarangku saat aq hendak pergi interview,
katanya,”kamu gak usah dateng om sedang urus kerjaan buatmu dikantor tante miyu.”
singkat cerita aq bekerja dikantor tante miyu, setiap hari aq berangkat kerja naik mobil
bersama tante, maklum aq gak bisa nyetir mobil jadi tante yg nyetir,
dikantornya tante seorang manager yg sangat dihormati.

aq sangat suka masturbasi, koleksi film bokepku banyak dari yg indonesia, bule, korea,
jepang, china, india sampe arabpun ada.hehehe
setiap 2 hari sekali aq masturbasi sambil nonton bokep, paling sering dipagi hari ketika
bangun tidur kontol aq tegang..hehe
sampai akhirnya tante miyu tau ketika aq sedang asyik mengkocok kontolku, tante masuk
kamarku untuk memanggilku sarapan.. “van sarapan dulu, ehhh kamu lagi asyik yak?!”,
ujarnya sambil tersenyum dan dia menutup pintu kamarku lagi sambil berkata,
“selesein dulu tuch sampe keluar..” aq kaget setengah mati dan sangat malu sekali..
aq lupa mengunci pintu kamar rupanya semalam. aq sangat heran karena tante tidak
memarahiku tp malah tersenyum..dan seharian itu kerjaanku jadi kacau karena masih
malu banget sm tanteku. slese makan malam aq langsung buru-buru masuk kamar.

keesokan harinya aq terbangun ketika spermaku keluar karena aq mimpi basah,
dan kontol aq masih tegang serta berdenyut-denyut..rasanya pagi itu aq ingin masturbasi
lagi.. kucari hp ku dan kunyalakan film bokep jepang..kuusap-usap kontol aq yg masih
dibungkus CD..sesekali kumasukan tangan kedalam CD untuk mengkocok-kocok kontolku.
ketika tanganku sedang asyik mengkocok tiba-tiba terdengar suara tante miyu,” van keluarin
aja kontolnya biar tante yang kocokin..”pintanya manja.. spontan aq tersentak kaget..
“udah kamu gak perlu malu sm tante, tante juga lagi horny karena udara pagi ini dingin banget.”

tante miyu mendekatiku dan duduk dikasurku sambil tangannya menarik CD ku dan kontolku
mencuat keluar karena udah tegang sedari tadi. “jangan tante nanti ketauan om…!!”, ujarku..
“gpp van, om tidak ada dirumah, dia tadi jam 5 berangkat ke papua untuk urusan kantornya.”

tanpa banyak bicara lagi tante miyu langsung mengulum kontol aq..disedot-sedot kepala
kontol aq…dijilati dari testis, batang dan kepala kontolnya…uggghhhh bigini yakk rasanya
dioral…nikmat banget.. melihatku merem melek keenakan permainan lidah tante miyu makin
belingsatan..dia sangat nafsu banget kulumin kontolku..dihisapnya dalam-dalam kontolku…
aaakkkkhhhh…gila nikmat banget banget tante…ujarku..
tak mau kalah dengan permainan tante miyu, tanganku mulai berani memegang payudara
tante miyu yg berukuran 34b, tidak terlalu besar tp masih padat berisi dan kenyal..
kuselipkan tanganku masuk dalam piyama yg tante miyu kenakan..rupanya dia tidur tidak
mengenakan bra..kuusap-usap puting kanannya..tanganku yg 1 lagi membelai rambutnya
yg halus dan lembut sebahu panjangnya.
kupilin-pilin putingnya yg mulai mengeras dan kuremas dengan lembut…
aq semakin bergairah dibuatnya dan kuangkat tubuhnya agar aq bisa mencium bibirnya yg tipis.
kukulum bibirnya, kuhisap-hisap lidahnya..
eehhmmmm…hmmm..gumam tanteku..
tanganku terus bergerilya kali ini kedua payudaranya bisa kuremas-remas..kujepit kedua putingnya
dan kugesek-gesek dengan ujung jariku.. aaahhhh…desahnya menggoda…terus vannn…enak banget,
katanya…kuciumi lehernya telinganya terus turun ke payudaranya… aq hisap kuat putingnya,
sssssllllluuuurrrrppppp….ssssshhhhh….begitu terdengar suara hisapanku..
aaaaakkkkhhhhhhh….nikmat banget vaaannnn….kamu hebat banget!! lengkuhnya..sambil matanya
terpejam menikmati jilatanku…tangan kiriku kuselipkan masuk CD tante miyu,kucari itilnya,
rupanya tante miyu udah sangat terangsang, memeknya basah banget..
foreplay kamu hebat…terusin van, puasin tante hari ini..ujarnya manja..
tanpa ragu kupijit-pijit lembut itilnya yg mungil..kutekan kebawah keatas..tante miyu jd belingsatan..
tubuhnya mengeliat..jariku kumainkan disekeliling itilnya..sesekali kumasukan jari tengahku keliang
memeknya yg udah basah banget…kulepasin semua piyama tante miyu dan CD nya hingga telanjang
bulat, kubuka kakinya lebar-lebar lalu kujilatin memeknya.. itilnya kutekan dengan lidahku..kulumat
tanganku membelai jembutnya yg tipis dan lurus…
vvvaaaannnnnn…jangan siksa tante lagi cepet masukin kontol kamu, tante gak tahan..!! pintanya dengan
mata terpejam dan kedua tangannya menekan kepalaku kememeknya..
tanpa bicara lagi kujulurkan lidahku masuk lubang memeknya..kutekan dalam-dalam sampe hidungku
mentok di itilnya..kuputar-putar lidahku didalem memek tante miyu yg sangat basah..
haaahhhh…aaaaahhhhh…tubuh tante miyu mengelinjang gak karuan…vannn tante mau keluar…
aaaaaaaaaahhhhhhh…….tante miyu melengkuh hebat, tubuhnya menegang dan ssseeerrrr..
cairan hangat memeknya tumpah dalam mulutku..tante orgasme….
kujilat habis cairan memeknya dan kuminum…

kupeluk tubuh tante miyu sambil kubelai-belai rambutnya, kutunggu sampai nafasnya teratur kembali,
van gila yah kamu bisa bikin tante orgasme cuma dengan foreplay?!! ucapnya..dan aq hanya tesenyum.
kukecup keningnya..tanganku membelai pantatnya yg kenyal..sekarang telinganya aq kulum..hhmmm..
kubisikan,”sekarang akan kumasukan kontolku..” dia membalas ciumanku dengan ciuman penuh nasfu
dileherku…kujilat dan kuciumi lehernya..sambil kugesek-gesekan bulu dadaku dikedua payudaranya..
aaaahhhh desahnya…kuselipkan jari tengahku dalam memeknya, kukocok-kocok, sesekali
kumentokin dan kugesek-gesek bagian atas memeknya..kukenyot putingnya,,,,tangan tante ga mau kalah
dia memegang kontolku yg tegang banget..sambil dikocok-kocok kontolku…
aaaahhh…aaaakkkhhhh…ku jadi makin horny….jariku mulai basah lagi oleh cairan memek tante miyu..
kumasukan jari manisku, kubuat gesekan memutar dlm memeknya..
hhhhhhhhhhmmmmm….aaahhhhh…tante miyu mengerang trs menggigit pundakku,,,,vannn ayooo cepet
masukin kontol kamu…tante gak tahan banget memeknya pengen digenjot kontol kamu…pintanya..

kuangkat tubuh tante miyu yg mungil, karena aq lumayan gede badannya jadi enteng angkat tubuh
tante miyu,,,kugendong tante miyu dan kupinta ML nya pake “monkey style” kusuruh dia melingkarkan
tanganya dileherku dan kakinya menjepit pinggangku.. ku tekan kontolku masuk pelan-pelan dalam
memek tante miyu…oooohhhhh dengan mudah kontolku masuk lubang memek tante miyu karena
memeknya udah basah lagi…perjakaku ilang….kutekan makin dalam sampe mentok…
lalu pantatku mulai kugoyang maju mundur…sambil kupegang pantatnya untuk mengimbangi kocokan kontol aq..
mulutku gak bisa biarkan puting tante miyu menganggur,sambil goyang aq sedotin puting tante miyu
bergantian..kadang aq gigit pelan putingnya…
vaannn yg kenceng lagi goyangnya, lengkuh tante miyu….aaaaahhhh…ooohhhh enak banget van posisi
kaya gini…kontol kamu mentok sekaligus neken-neken itil tante…enaknya double, rancu mulut tante miyu..
kugoncang tubuh tante miyu lebih keras dan lebih cepat lagi kocokan kontolku…
dannn…..kurasakan kenikmatan yg tiada taranya….tubuhku mulai mengejang….rasanya sebentar lagi
mau keluar spermaku…mulut tante miyu meracu gak karuan…melengkuh… mendesah,,,,,,
dan sesaat kemudian kurasakan jepitan memek tante miyu makin kuat..membuatku makin gak tahan…
sumpah nikmat banget,,,,,,hhhhhhhhhhhhaaaaaa,,,,,aaaaaahhhhhhhhhh aq gak tahan banget tante….
mau muncrat nih,,,,,cabut aja tante…..ucapku…tapi tante miyu tak menhiraukan ucapanku…dia terus
menggenjot kontol aq….dan oooooooooooohhhhhhhhhhhh…..spermaku keluar…sesaat kemudian
tante pun mengejang dan kakinya makin erat menjepit pinggangku dia mendesah dengan keras….
aaaaaaaaaahhhhh….aaaaakkkkkhhhhhh….aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh….
cairan memeknya mengalir membasahi pahaku…
kita berdua rebah dikasur dengan posisi kontolku masih menancap di memeknya..kubiarkan tante miyu
tiduran diatas tubuhku..matanya masih terpejam menikmati orgasmenya…memeknya pun masih
berdenyut-denyut…..kupeluk erat tubuhnya…
van makasih banget udah puasin tante…capek banget van, kita tiduran dulu sejam dua jam,kata tante miyu..
balasku, tp tante kita udah terlambat masuk kerja?!!
gpp van tenang aja kmu ga usah takut nanti aq yg bilang sama HRDnya kalo kamu aq kasih tugas jadi kamu
ga akan kena SP..
pagi itu sangat tak terlupakan…dan menjadi awal mula kisah seks ku..
kalau suami tante miyu sedang tidak ada, aq sering diminta untuk memuaskan hasrat menggebu tante miyu..

nantikan kisah seks ku selanjutnya…pijatanku penuh gairah…^_^

Pengirim:
Ivan

Kisah Asmara Bersama Pramugari Malang

Kisah Asmara Bersama Pramugari Malang

Malam telah larut dimana jarum jam menunjukkan pukul 23.15. Suasana sepi menyelimuti sebuah kost-kostan yang terletak beberapa kilometer dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.. Kost-kostan tersebut lokasinya agak jauh dari keramaian sehingga menjadi tempat favorit bagi siapa saja yang menginginkan suasana tenang dan sepi. Kost-kostan yang memiliki jumlah kamar mencapai 30 kamar itu terasa sepi karena memang baru saja dibuka untuk disewakan,hanya beberapa kamar saja yang sudah ditempati, sehingga suasananya dikala siang atau malam cukup lengang. Saat itu hujan turun lumayan deras, akan tetapi nampak sesuatu telah terjadi disalah satu kamar dikost-kostan itu.

Seiring dengan turunnya air hujan, air mata Dinda juga mulai turun berlinang disaat lelaki itu mulai menyentuh tubuhnya yang sudah tidak berdaya itu. Saat ini tubuhnya sudah dalam kekuasaan para lelaki itu, rasa keputus asaan dan takut datang menyelimuti dirinya. Beberapa menit yang lalu secara tiba- tiba dirinya diseregap oleh seseorang lelaki disaat dia masuk kedalam kamar kostnya setibanya dari sebuah tugas penerbangan. Kedua tangannya langsung diikat kebelakang dengan seutas tali, mulutnya disumpal dengan kain dan setelah itu tubuhnya dicampakkan oleh lelaki itu keatas tempat tidurnya. Ingin rasanya dia berteriak meminta pertolongan kepada teman-temannya akan tetapi kendaraan antar jemput yang tadi mengantarkannya sepertinya sudah jauh pergi meninggalkan kost-kostan ini, padahal didalam
kendaraan tersebut banyak teman-temannya sesama karyawan.

Dinda Fitria Septiani adalah seorang Pramugari pada sebuah penerbangan swasta, usianya baru menginjak 19 tahun, wajahnya cantik imut-imut, postur tubuhnya tinggi dan langsing proporsional. Dengan dianugerahi penampilan yang cantik ini sangat memudahkan baginya untuk diterima bekerja sebagai seorang pramugari. Demikian pula dengan karirnya dalam waktu yang singkat karena kecantikannya itulah dia telah menjadi sosok primadona di perusahaan penerbangan itu. Banyak lelaki yang berusaha merebut hatinya, baik itu sesama karyawan ditempatnya bekerja atau kawan-kawan lainya. Namun karena alasan masih ingin berkarir maka dengan secara halus maksud-maksud dari para lelaki itu ditolaknya.

Akan tetapi tidak semua lelaki memahami atas sikap dari Dinda itu. Paul adalah salah satu dari orang yang tidak bisa menerima sikap Dinda terhadap dirinya. Kini dirinya bersama dengan seorang temannya telah melakukan seuatu perhitungan terhadap Dinda. Rencana busuk dilakukannya terhadap Dinda. Malam ini mereka telah menyergap Dinda dikamar kostnya. Paul adalah satu dari sekian banyaknya lelaki yang menaruh hati kepada dirinya, akan tetapi Paul bukanlah seseorang yang dikenalnya dengan baik karena kedudukannya bukanlah seorang karyawan penerbangan ditempatnya bekerja atau kawan-kawannya yang lain, melainkan dia adalah seorang tukang batu yang bekerja dibelakang kost-kostan ini. Ironisnya, Paul yang berusia setengah abad lebih dan melebihi usia ayah Dinda itu lebih sering menghalalkan segala cara dalam mendapatkan sesuatu, maklumlah dia bukan seseorang yang terdidik. Segala tingkah laku dan perbuatannyapun cenderung kasar, karena memang dia hidup dilingkungan orang-orang yang bertabiat kasar.

“Huh rasakan kau gadis sombong !”, bentaknya kepada Dinda yang tengah tergolek dikasurnya.
“Aku dapatkan kau sekarang….!”, lanjutnya. Sejak perjumpaannya pertama dengan Dinda beberapa bulan yang lalu, Paul langsung jatuh hati kepada Dinda. Dimata Paul, Dinda bagaikan bidadari yang turun dari khayangan sehingga selalu hadir didalam lamunnanya. Diapun berniat untuk menjadikannya sebagai istri yang ke-4. Bak bukit merindukan bulan, Paul tidak berdaya untuk mewujudkan impiannya itu. Predikatnya sebagai tukang batu, duda dari 3 kali perkawinan, berusia 51 tahun, lusuh dan miskin menghanyutkan impiannya untuk dapat mendekati sang bidadari itu.
Terlebih-lebih ada beberapa kali kejadian yang sangat menyakitkan hatinya terkait dengan Dinda
sang bidadari bayangannya itu. Sering tegur sapanya diacuhkan oleh Dinda,tatapan mata Dindapun selalu sinis terhadap dirinya. Lama kelamaan didalam diri Paul tumbuh subur rasa benci terhadap Dinda, penilaian terhadapnyapun berubah, rasa kagumnya telah berubah menjadi benci namun gairah nafsu sex terhadap Dinda tetap bersemi didalam dirinya tumbuh subur menghantui dirinya selama ini. Akhirnya dipilihlah sebuah jalan pintas untuk melampiaskan nafsunya itu, kalaupun cintanya tidak dapat setidaknya dia dapat menikmati tubuh Dinda pikirnya. Jadilah malam ini Paul melakukan aksi nekat, diapun membulatkan hatinya untuk memberi pelajaran kepada Dinda sekaligus melampiaskan nafsunya yang selama ini mulai tumbuh secara subur didalam dirinya.

Kini sang bidadari itu telah tergeletak dihadapannya, air matanyapun telah membasahi wajahnya yang putih bersih itu. “Lihat aku, cewek *******…..!”, hardiknya seraya memegang kepala Dinda dan menghadapkan kewajahnya. “Hmmmphh….!!”, jeritnya yang tertahan oleh kain yang menyumpal dimulutnya, mata Dinda pun melotot ketika menyadari bahwa saat ini dia telah berhadapan dengan Paul seseorang yang dibencinya. Hatinyapun langsung ciut dan tergetar tatkala Paul yang berada dihadapannya tertawa penuh dengan kemenangan, “Hahaha….malam ini kamu jadi pemuasku, gadis cantik”. Keringatpun langsung mengucur deras membasahi tubuh Dinda, wajahnya nampak tersirat rasa takut yang dalam, dia menyadari betul akan apa-apa yang bakal terjadi terhadap dirinya. Disaat seperti inilah dia menyadari betul akan ketidak berdayaan dirinya, rasa sesal mulai hadir didalam hatinya, akan sikap- sikapnya yang tidak berhati-hati terhadap Paul.

Kini dihadapan Dinda, Paul mulai melepaskan baju kumalnya satu persatu hingga akhirnya telanjang bulat. Walaupun telah berusia setengah abad lebih, namun karena pekerjaannya sebagai buruh kasar maka Paul memiliki tubuh yang atletis, badannya hitam legam dan kekar, beberapa buah tatto menghiasi dadanya yang bidang itu. Isak tangis mulai keluar dari mulut Dinda, disaat paul mulai mendekat ketubuhnya. Tangan kanannya memegang batang kemaluannya yang telah tegak berdiri itu dan diarahkannya kewajah Dinda. Melihat ini Dinda berusaha memalingkan wajahnya, namun tangan kiri Paul secepat kilat mencengkram erat kepala Dinda dan mengalihkannya lagi persis menghadap ke batang kemaluannya.. Dan setelah itu dioles-oleskannya batang kemaluannya itu diwajah Dinda, dengan tubuh yang bergetar Dinda hanya bisa memejamkan matanya dengan erat karena merasa ngeri dan jijik diperlakukan seperti itu. Sementara kepala tidak bisa bergerak-gerak karena dicengkraman erat oleh tangan Paul. “Ahhh….perkenalkan rudal gue ini sayang…..akhhh….” ujarnya sambil terus mengoles-oleskan batang kemaluannya diwajah Dinda, memutar-mutar dibagian pipi, dibagian mata, dahi dan hidungnya. Melalui batang kemaluannya itu Paul tengah menikmati kehalusan wajah Dinda. “Hai cantik !….sekarang sudah kenal kan dengan ****** gue ini, seberapa mahal sih wajah cantik elo itu hah ? sekarang kena deh ama ****** gue ini….”, sambungnya.

Setelah puas dengan itu, kini Paul mendorong tubuh Dinda hingga kembali terjatuh kekasurnya.
Sejenak dikaguminya tubuh Dinda yang tergolek tak berdaya ditempat tidurnya itu. Baju seragam
pramugarinya masih melekat rapi dibadannya. Baju dalaman putih dengan dasi kupu-kupu berwarna biru ditutup oleh blazer yang berwarna kuning tua serta rok pendeknya yang berwarna biru seolah semakin membangkitkan birahi Paul, apalagi roknya agak tersingkap hingga pahanya yang putih mulus itu terlihat. Rambutnya yang panjang sebahu masih digelung sementara itu topi pramugarinya telah tergeletak jatuh disaat penyergapan lagi. “Hmmpphhh…mmhhh…”, sepertinya Dinda ingin mengucapkan sesuatu kepadanya, tapi apa perdulinya paling-paling cuma
permintaan ampun dan belas kasihan. Tanpa membuang waktu lagi kini diputarnya tubuh Dinda menjadi tengkurap, kedua tangannya yang terikat kebelakang menempel dipunggung sementara dada dan wajahnya menyentuh kasur. Kedua tangan kasar Paul itu kini mengusap-usap bagian pantat Dinda, dirasakan olehnya pantat Dinda yang sekal. Sesekali tangannya menyabet bagian itu bagai seorang ibu yang tengah menyabet pantat anaknya yang nakal “Plak…Plak…”. “Wah sekal sekali pantatmu…”, ujar Paul sambil terus mengusap-usap dan memijit- mijit pantat Dinda.
Dinda hanya diam pasrah, sementara tangisannya terus terdengar. Tangisnya terdengar semakin
keras ketika tangan kanan Paul secara perlahan-lahan mengusap kaki Dinda mulai dari betis naik terus kebagian paha dan akhirnya menyusup masuk kedalam roknya hingga menyentuh kebagian selangkangannya.

Sesampainya dibagian itu, salah satu jari tangan kanan Paul, yaitu jari tengahnya menyusup masuk kecelana dalamnya dan langsung menyentuh kemaluannya. Kontan saja hal ini membuat badan Dinda agak menggeliat, dia mulai sedikit meronta-ronta, namun jari tengah Paul tadi langsung menusuk lobang kemaluan Dinda. “Egghhmmmmm…….”, Dinda menjerit badannya mengejang tatkala jari telunjuk Paul masuk kedalam liang kewanitaannya itu. Badan Dindapun langsung menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan, ketika Paul memainkan jarinya itu didalam lobang kemaluan Dinda. Dengan tersenyum terus dikorek- koreknyalah lobang kemaluan Dinda, sementara itu badan Dinda menggeliat-geliat jadinya, matanya merem-melek, mulutnya mengeluarkan rintihan- rintihan yang teredam oleh kain yang menyumpal mulutnya itu “Ehhmmmppphhh….mmpphhhh…..”. Setelah beberapa menit lamanya, kemaluan Dindapun menjadi basah oleh cairan kewanitaannya, Paul kemudian mencabut jarinya.

Tubuh Dindapun dibalik sehingga posisinya terlentang. Setelah itu roknya disingkapkan keatas hingga rok itu melingkar dipinggulnya dan celana dalamnya yang berwarna putih itu ditariknya hingga bagian bawah Dinda kini telanjang. Terlihat oleh Paul, kemaluan Dinda yang indah, sedikit bulu-bulu tipis yang tumbuh mengitari lobang kemaluannya yang telah membengkak itu.
Dengan bernafsunya direntangkan kedua kaki Dinda hingga mengangkang setelah itu ditekuknya hingga kedua pahanya menyentuh ke bagian dada. Wajah Dinda semakin tegang, tubuhnya gentar, seragam pramugarinyapun telah basah oleh keringat yang deras membanjiri tubuhnya, Paul bersiap-siap melakukan penetrasi ketubuh Dinda. “Hmmmmpphhh……….hhhhhmmmmppp…. ..”, Dinda menjerit dengan tubuhnya yang mengejang ketika Paul mulai menanamkan batang kemaluannya didalam lobang kemaluan Dinda. Matanya terbelalak menahan rasa sakit dikemaluannya, tubuhnya menggeliat-geliat sementara Paul terus berusaha menancapkan seluruh batang kemaluannya. Memang agak sulit selain Dinda masih perawan, usianyapun masih tergolong muda sehingga kemaluannya masih sangat sempit. Akhirnya dengan sekuat tenaganya, Paul berhasil menanamkan seluruh batang kemaluannya didalam vagina Dinda. Tubuh Dinda berguncang-guncang disaat itu karena dia menangis merasakan sakit dan pedih tak terkirakan dikemaluannya itu. Diapun menyadari bahwa malam itu keperawanannya akhirnya terenggut oleh Paul. “Ahh….kena kau sekarang !!! akhirnya Gue berhasil mendapatkan perawan elo !”, bisiknya ketelinga Dinda.

Hujanpun semakin deras, suara guntur membahana memiawakkan telinga. Karena ingin mendengar suara rintihan gadis yang telah ditaklukkannya itu, dibukannya kain yang sejak tadi menyumpal mulut Dinda. “Oouuhhh…..baang….saakiitt…banngg….amp uunn …”, rintih Dinda dengan suara yang megap- megap. Jelas Paul tidak perduli. Dia malahan langsung menggenjot tubuhnya memopakan batang kemaluannya keluar masuk lobang kemaluan Dinda. “Aakkhh….ooohhhh….oouuhhhh….ooohhhggh… .”, Dinda merintih-rintih, disaat tubuhnya digenjot oleh Paul, badannyapun semakin menggeliat-geliat. Tidak disadarinya justru badannya yang menggeliat-geliat itu malah memancing nafsu Paul, karena dengan begitu otot-otot dinding vaginanya malah semakin ikut mengurut-urut batang kemaluan Paul yang tertanam didalamnya, karenanya Paul merasa semakin nikmat. Menit-menitpun berlalu dengan cepat, masih dengan sekuat tenaga Paul terus menggenjot tubuh Dinda, Dindapun nampak semakin kepayahan karena sekian lamanya Paul menggenjot tubuhnya. Rasa pedih dan sakitnya seolah telah hilang, erangan dan rintihanpun kini melemah, matanya mulai setengah tertutup dan hanya bagian putihnya saja yang terlihat, sementara itu bibirnya menganga mengeluarkan alunan-alunan rintihan lemah, “Ahhh…..ahhhh…oouuhhhh…”. Dan akhirnya Paulpun berejakulasi di lobang kemaluan Dinda, kemaluannya menyemburkan cairan kental yang luar biasa banyaknya memenuhi rahim Dinda. “A..aakkhhh…..”, sambil mengejan Paul melolong panjang bak srigala, tubuhnya mengeras dengan kepala menengadah keatas. Puas sudah dia menyetubuhi Dinda, rasa puasnya berlipat-lipat baik itu puas karena telah mencapai klimaks dalam seksnya, puas dalam menaklukan Dinda, puas dalam merobek keperawanan Dinda dan puas dalam memberi pelajaran kepada gadis cantik itu. Dinda menyambutnya dengan mata yang secara tiba-tiba terbelalak, dia sadar bahwa pasangannya telah berejakulasi karena disakannya ada cairan-cairan hangat yang menyembur membanjiri vaginanya. Cairan kental hangat yang bercampur darah itu
memenuhi lobang kemaluan Dinda sampai sampai meluber keluar membasahi paha dan sprei kasur. Dinda yang menyadari itu semua, mulai menangis namun kini tubuhnya sudah lemah sekali.

Dengan mendesah puas Paul merebahkan tubuhnya diatas tubuh Dinda, kini kedua tubuh itu jatuh lunglai bagai tak bertulang. Tubuh Paul nampak terguncang-guncang sebagai akibat dari isak tangis dari Dinda yang tubuhnya tertindih tubuh Paul. Setelah beberapa menit membiarkan batang kemaluannya tertanam dilobang kemaluan Dinda, kini Paul mencabutnya seraya bangkit dari tubuh Dinda. Badannya berlutut mengangkangi tubuh lunglai Dinda yang terlentang, kemaluannya yang nampak sudah melemas itu kembali sedikit- demi sedikit menegang disaat merapat kewajah Dinda. Dikala sudah benar-benar menegang, tangan kanan Paul sekonyong-konyong meraih kepala Dinda. Dinda yang masih meringis-ringis dan menangis tersedu-sedu itu, terkejut dengan tindakan Paul. Terlebih-lebih melihat batang kemaluan Paul yang telah menegang itu berkedudukan persis dihadapan wajahnya. Belum lagi sempat menjerit, Paul sudah mencekoki mulutnya dengan batang kemaluannya. Walau Dinda berusaha berontak namun akhirnya Paul berhasil menanamkan penisnya itu kemulut Dinda. Nampak Dinda seperti akan muntah, karena mulutnya merasakan batang kemaluan Paul yang masih basah oleh cairan sperma itu. Setelah itu Paul kembali memopakan batang kemaluannya didalam rongga mulut Dinda, wajah Dinda memerah jadinya, matanya melotot, sesekali dia terbatuk-batuk dan akan muntah. Namun Paul dengan santainya terus memompakan keluar masuk didalam mulut Dinda, sesekali juga dengan gerakan memutar-mutar. “Aahhhh….”, sambil memejamkan mata Paul merasakan kembali kenikmatan di batang kemaluannya itu mengalir kesekujur tubuhnya. Rasa dingin, basah dan geli dirasakannya dibatang kemaluannya. Dan akhirnya, “Oouuuuhhhh…Dinndaaaa…sayanggg… ..”, Paul mendesah panjang ketika kembali batang kemaluannya berejakulasi yang kini dimulut Dinda. Dengan terbatuk-batuk Dinda menerimanya, walau sperma yang dimuntahkan oleh Paul jumlahnya tidak banyak namun cukup memenuhi rongga mulut Dinda hingga meluber membasahi pipinya. Setelah memuntahkan spermanya Paul mencabut batang kemaluannya dari mulut Dinda, dan Dindapun langsung muntah-muntah dan batuk-batuk dia nampak berusaha untuk mengeluarkan cairan-cairan itu namun sebagian besar sperma Paul tadi telah mengalir masuk ketenggorokannya.

Saat ini wajah Dinda sudah acak- acakan akan tetapi kecantikannya masih terlihat, karena memang kecantikan dirinya adalah kecantikan yang alami sehingga dalam kondisi apapun selalu cantik adanya. Dengan wajah puas sambil menyadarkan tubuhnya didinding kasur, Paulpun menyeringai melihat Dinda yang masih terbatuk-batuk. Paul memutuskan untuk beristirahat sejenak, mengumpulkan kembali tenaganya. Sementara itu tubuh Dinda meringkuk dikasur sambil terisak-isak. Waktupun berlalu, jam didinding kamar Dinda telah menunjukkan pukul 1 dinihari. Sambil santai Paulpun menyempatkan diri mengorek-ngorek isi laci lemari Dinda yang terletak disamping tempat tidur. Dilihatnya album foto- foto pribadi milik Dinda, nampak wajah-wajah cantik Dinda menghiasi isi album itu, Dinda yang anggun dalam pakaian seragam pramugarinya, nampak cantik juga dengan baju muslimnya lengkap dengan ****** ketika foto bersama keluarganya saat lebaran kemarin dikota asalnya yaitu Bandung. Kini gadis cantik itu tergolek lemah dihadapannya, setengah badannya telanjang, kemaluannya nampak membengkak. Selain itu, ditemukan pula beberapa lembar uang yang berjumlah 2 jutaan lebih serta perhiasan emas didalam laci itu, dengan tersenyum Paul memasukkan itu semua kedalam kantung celana lusuhnya, “Sambil menyelam minum air”, batinnya.

Setelah setengah jam lamanya Paul bersitirahat,kini dia bangkit mendekati tubuh Dinda. Diambilnya sebuah gunting besar yang dia temukan tadi didalam laci. Dan setelah itu dengan gunting itu, dia melucuti baju seragam pramugari Dinda satu persatu. Singkatnya kini tubuh Dinda telah telanjang bulat, rambutnyapun yang hitam lurus dan panjang sebahu yang tadi digelung rapi kini digerai oleh Paul sehingga menambah keindahan menghiasi punggung Dinda. Sejenak Paul mengagumi keindahan tubuh Dinda, kulitnya putih bersih, pinggangnya ramping, payudaranya yang tidak terlalu besar, kemaluannya yang walau nampak bengkak namun masih terlihat indah menghias selangkangan Dinda. Tubuh Dinda nampak penuh dengan kepasrahan, badannya kembali tergetar menantikan akan apa-apa yang akan terjadi terhadap dirinya.

Sementara itu hujan diluar masih turun dengan derasnya, udara dingin mulai masuk kedalam kamar yang tidak terlalu besar itu. Udara dingin itulah yang kembali membangkitkan nafsu birahi Paul. Setelah hampir sejam lamanya memberi istirahat kepada batang kemaluannya kini batang kemaluannya kembali menegang. Dihampirinya tubuh telanjang Dinda, “Yaa…ampuunnn bangg…udah dong….Dinda minta ampunn bangg…oohhh….”, Dinda nampak memelas memohon-mohon kepada Paul. Paul hanya tersenyum saja mendengar itu semua, dia mulai meraih badan Dinda. Kini dibaliknya tubuh telanjang Dinda itu hingga dalam posisi tengkurap. Setelah itu ditariknya tubuh itu hingga ditepi tempat tidur, sehingga kedua lutut Dinda menyentuh lantai sementara dadanya masih menempel kasur dipinggiran tempat tidur, Paulpun berada dibelakang Dinda dengan posisi menghadap punggung Dinda. Setelah itu kembali direntangkannya kedua kaki Dinda selebar bahu, dan…. “Aaaaaaaaakkkkhh………”, Dinda melolong panjang, badannya mengejang dan terangkat dari tempat tidur disaat Paul menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anus Dinda.

Rasa sakit tiada tara kembali dirasakan didaerah selangkangannya, dengan agak susah payah kembali Paul berhasil menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anus Dinda. Setelah itu tubuh Dindapun kembali disodok-sodok, kedua tangan Paul meraih payudara Dinda serta meremas-remasnya. Setengah jam lamnya Paul menyodomi Dinda, waktu yang lama bagi Dinda yang semakin tersiksa itu. “Eegghhh….aakkhhh….oohhh…”, dengan mata merem-melek serta tubuh tersodok- sodok Dinda merintih-rintih, sementara itu kedua payudaranya diremas-remas oleh kedua tangan Paul. Paul kembali merasakan akan mendapatkan klimaks, dengan gerakan secepat kilat dicabutnya batang kemaluan itu dari lobang anus Dinda dan dibaliklah tubuh Dinda itu hingga kini posisinya terlentang. Secepat kilatpula dia yang kini berada diatas tubuh Dinda menghujamkan batang kemaluannya kembali didalam vagina Dinda. “Oouuffffhhh……”, Dinda merintih dikala paul menanamkan batang kemaluannya itu. Tidak lama setelah Paul memompakan kemaluannya didalam liang vagina Dinda “CCREETT….CCRROOOT…CROOTT…”, kembali penis Paul memuntahkan sperma membasahi rongga vagina Dinda, dan Dindapun terjatuh tak sadarkan diri.

Fajar telah menjelang, Paul nampak meninggalkan kamar kost Dinda dengan tersenyum penuh dengan kemenangan, sebatang rokok menemaninya dalam perjalanannya kesebuah stasiun bus antar kota, sementara itu sakunya penuh dengan lembaran uang dan perhiasan emas. Entah apa yang akan terjadi dengan Dinda sang pramugari cantik imut-imut itu, apakah dia masih menjual mahal dirinya. Entahlah, yang jelas setelah dia berhasil menikmati gadis cantik itu, hal itu bukan urusannya lagi.

Blogroll


  1. free wordpress themes


  2. agenbetting


  3. billingdirect
  4. itthonotthon
  5. cliquers-free mp3
  6. enterpreneurs info
  7. netter info
  8. Forum Merangin
  9. jackpoker
  10. Make money
  11. Cliquersinfo

SEL DARA “MENTALK” LFI MALAYSIA

SEL DARA “MENTALK” LFI MALAYSIA

apabila sel darah OK semua OK… anda punyai masalah hubungan seks (mati pucuk, lemah syahwat, hilang selera pada pasangan)? “MENTALK” adalah penawarnya.. 90% pengguna mengesahkan “YES” ada “UUUMP” malah ada yang kata “dulu KUCING skrg dah jadi RIMAU”.. hubungi kami: SHOBRI 0195219870, SHAHIR 0134023188.. PENGEDAR/ M.STOKIS/ STOKIS DIPERLUKAN..